Jumat, 30 Desember 2011

Cinta Lewat Sepotong Cokelat

Terbangun dengan kepala berat usai tangis semalam membuatku tak ingin melakukan apapun hari itu. Segera kupungut ponsel yang tampaknya jatuh dari tempat tidur. Kutekan tombol nomor yang kuhafal di luar kepala. "Aku sakit, dan aku tak bisa masuk," kataku kepada sahabat sekaligus atasanku. Dia pun berkata, "Ok, aku mengerti. You need two days off, darling," katanya memutuskan. Ah... leganya hatiku, setidaknya aku masih dapat melanjutkan tidur tak lelapku. Samar-samar kusadari, bahwa cermin yang kupukul hingga retak semalam masih jauh lebih beruntung ketimbang hatiku. Serpihan. Begitulah aku menerjemahkan perasaanku hari itu. Baiklah, aku tak bisa kembali tidur dan menghisap kembali kesedihan di atas tempat tidurku itu. Kurapikan dan mengganti sprei dengan harapan pedihku dapat kubuang. Agak konyol memang, tetapi entah mengapa perasaanku selalu lebih baik setelah merapikannya. Beberapa menit kemudian, kusadari diriku berada di bawah guyuran shower air dingin. Diam beberapa saat, kemudian menghela nafas panjang. Aku tak bisa seperti ini terus. Semua sudah usai dalam semalam, ya... semalam. Dan aku harus segera move on, melanjutkan hidup seperti nasehat orang-orang terhadap makhluk yang patah hati sepertiku. PING!!! Kuraih ponselku dan sebuah nama yang kukenal menyapa. Dia bertanya, mengapa tak melihatku pagi ini. Tanpa menutupi apapun kuceritakan kejadian semalam padanya. Aku sudah biasa menceritakan beberapa hal pribadi tentangku padanya, demikian pula ia. Katakan saja memang beberapa waktu ini ia menjadi salah satu sahabat yang mendukungku. He is cute anyway! Astaga, apa yang sedang kupikirkan. Mendadak pedihku hilang dan diganti perasaan hangat dan nyaman. Segera kuakhiri perbincangan dengannya, aku tahu aku sedang rapuh dan bisa jadi aku melampiaskan kekecewaanku padanya. Dan, aku tak mau itu... Sepotong cokelat... Diam-diam sudah sebulan aku menyandang status single. Ternyata tak jauh berbeda juga rasanya. Nyatanya aku terlalu berlebihan menilai perasaanku yang kupikir tinggal serpihan itu. I am more than OK! Sekotak cokelat disodorkan di mejaku. "Buatmu..." katanya. Ia kemudian duduk di atas mejaku dengan santai. "Hei, kamu nggak sopan!" hardikku. Ia pun tertawa renyah. Katanya ia suka saat melihatku marah, ia memang sangat suka menggodaku sampai aku berteriak atau mencubitnya. Dan begitulah, sebulan ini ia menemani hari-hariku. Sekedar berbincang tentang lagu atau isu di televisi. Namun, ada yang spesial. Cokelat! Hari itu ia sedang membuka luka lama demi menghiburku. Diceritakannya bagaimana ia patah hati dan terluka karena seseorang yang pernah dicintainya. Hingga saat ini sebenarnya ia tak berani mengaku kalau sudah move on. Nyatanya, ia tak juga menyandang status in relationship dengan seseorang. Sudah 2 tahun lebih katanya. Wah, aku termasuk beruntung. Saat putus tak pernah lama menjomblo dan menunggu. Aku selalu mendapatkan seseorang yang baru setelah aku kecewa. Sayangnya, hingga saat ini hatiku belum menetap pada seseorang. Rasanya seperti setelah terluka, diobati, terluka lagi, dilempar, diobati, dan seterusnya... Dalam perbincangan itu, ia bercerita banyak tentang cokelat, hmm... salah satu makanan kegemaranku. Kekasihnya yang dulu pandai membuat makanan, kalau tak salah mengingat, mantan kekasihnya memang sengaja mendalami bidang kuliner. Ia tahu benar bagaimana membuat praline cantik dengan isi yang unik. Yang membuat cokelat itu berbeda dengan cokelat lainnya. Bahkan, ia memadukan minuman beralkohol, yang aku tahu caranya tak semudah yang dibayangkan. Kami pun bercanda, bercerita, menikmati setiap potongan cokelat sembari menyisipkan cerita kebahagiaan dan pedihnya kami. Sejak hari itu, aku jadi lebih sering berbincang dengannya, eumm... kupikir lagi ternyata hampir 24 jam kami selalu berkomunikasi. Sejak hari itu pula, kedekatan kami tak hanya sekedar bercerita tentang kisah patah hati. Kami saling mengobati, merawat, memperhatikan, dan mencintai... Oya, hatiku saat ini telah berlabuh. Aku tak ingin berpindah ke lain hati lagi. Aku nyaman di sini dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Karena ia telah membuatku tetap percaya, bahwa cinta itu ada, di dalam kekecewaan maupun kebahagiaan. Jangan takut untuk mencintai... SUMBER:Agatha Yunita

Minggu, 25 Desember 2011

Gadis dan Rumah Emas


Ada seorang gadis kecil tinggal di sebuah rumah kecil yang sangat sederhana, miskin yang berada di kaki bukit dan saat ia tumbuh besar ia pun bermain di kebun yang kecil dan saat itu ia melihat melewati pagar kebun nya dan melintasi lembah melihat pada rumah indah yang tinggi diatas bukit. Rumah ini memiliki jendela emas. Meskipun ia sangat sayang pada kedua orang tuanya akan tetapi dia sangat ingin tinggal di rumah emas yang berada di atas bukit tersebut. Ketika dia beranjak dewasa dan sudah memiliki akal dan keterampilan seperti layaknya anak remaja saat itu maka dia meminta ijin pada Ibunya untuk bersepeda keluar dari kebun tersebut. Setelah memohon berkali kali kepada ibunya akhirnya sang ibu pun luluh hatinya dan mengizinkan anak nya itu untuk bersepeda asalkan tidak terlalu jauh dari kebun nya dan tetap di perkarangan rumah nya. Akhirnya gadis itu pun pergi ke arah tempat di mana rumah berjendela emas tersebut. Setelah melewati lembah dan naik ke atas bukit, dia bertemu dengan seorang kakek tua yang menyadarkan nya. Kakek tersebut berkata ” Materi di atas dunia ini tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kasih sayang keluarga” Gadis itu pun langsung memutar arah dan berbalik menuju ke arah rumahnya, meninggalkan rumah emas yang dia sangat dambakannya. Saat menuruni bukit dia melihat dari kejauhan, ada rumah kecil yang atapnya, jendelanya, pintunya, semuanya terbuat dari emas, dan di perkarangan rumah tersebut ada dua orang yang terlihat sedang menunggu. Gadis itu pun kaget, ternyata dua orang tersebut adalah kedua orang tuanya yang khawatir akan keselematan anak gadisnya. Dan ternyata rumah yang dia tinggali adalah rumah yang kesemuanya terbuat dari emas. Kerabat Imelda...Materi bukanlah segalanya, kasih sayang adalah yang paling berharga dalam hidup kita. SUMBER:gemintang.com

Rabu, 21 Desember 2011

Nilai Sepuluh Bagi Tina

Tina, cewek berusia 17 tahun, Ia ramah, dan selalu menebar senyum ceriahnya. Tapi, Tina adalah seorang penderita “cerebral palsy”, sejenis kelainan tubuh, dimana beberapa bagian otot-otot tubuhnya kaku dan lumpuh. Karena kelainan ini pula, ia mengalami kesulitan untuk berbicara. Ia harus menggunakan alat bantu untuk menerobos hiruk-pikunya lorong sekolah. Orang-orang agak enggan berbicara dengannya, mengapa ? Entahlah, mungkin karena ia kelihatan ‘berbeda’ dan siswa-siswa tidak tahu atau canggung untuk mendekatinya. Tetapi Tina adalah orang yang ramah. Ia tidak pernah bosan berkata “Hai” dengan orang-orang yang ditemuinya di lorong. Tugas hari ini ialah menghafal puisi yang berjudul “Jangan Putus Asa”. Bobot nilai tugas ini hanya 10, berbeda dengan tugas-tugas lain seperti Quis- yang biasanya aku beri bobot 100 di kurikulum sekolah. Aku jadi ingat sewaktu sekolah dulu, jika ada guru yang memberi tugas dengan bobot nilai 10, pasti aku menganggapnya remeh ..yah karena itu tidak begitu penting, dan tidak berpengaruh banyak pada nilai indeks akhir semesterku. Hari ini aku – seorang guru di sekolah ini – melihat Tina di kelasku untuk mengikuti tugas yang aku berikan pada murid-muridku. Aku menemukan ada yang lain pada dia.. ya ! dibalik senyum cerahnya itu ia seperti menyimpan kekhawatiran.. “Tidak usah cemas Tina” Kataku pada diri sendiri, “Bobot nilainya cuma 10.” Aku mulai melaksanakan tugas yang aku berikan pada murid-muridku. Satu-per-satu mereka maju ke depan kelas – untuk mengucapkan puisi tanpa teks. Dan dapat kuduga, sebagian besar dari mereka ‘lupa’ atau hanya bisa menghapal sepotong dua potong kata dari puisi tersebut. Yah..mereka juga tahu bahwa bobot nilai tugas ini hanya sedikit, dan aku tahu, mereka tidak begitu serius mempelajarinya. Aku mulai bergurau pada mereka, “Jika ada yang masih tidak hapal, Bapak akan langsung suruh kalian push up 10 kali !”. Ya, ini hanya gurauan, dan seisi kelas pun tertawa karena ‘kekesalanku’ ini. Aku tidak sadar, ternyata yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas berikutnya adalah Tina. Sepatah demi sepatah Tina mulai mengucapkan bait-bait puisi tersebut. Dan belum sampai akhir bait kedua… Ia mulai lupa. Sebelum aku mulai berkata, tiba-tiba Tina melempar alat bantu jalannya dan mulai mengambil posisi push up. Aku terkejut setengah mati, dan spontan berkata, “Tina, aku hanya bercanda !” Tina pun merangkak mengambil alat bantunya, kemudian – dengan bantuanku ia berdiri lagi, meneruskan puisinya. Dan, Tina berhasil mengucapkan puisi itu secara sempurna ! tidak lupa sama sekali. Dia adalah salah satu diantara 3 muridku yang bisa mengucapkan puisi itu secara sempurna. Ketika selesai berpuisi, salah satu murid bertanya padanya, “Tina,mengapa engkau bersikeras melakukannya ? Bukankah bobot nilainya cuma 10?” Tina memerlukan sedikit waktu sebelum menjawab, “Karena aku ingin seperti kalian, normal !” Keheningan mulai menyelimuti seluruh kelas. Semua tiba-tiba diam – termasuk aku. Kesunyian ini pecah saat ketika seorang siswa berkata, “Tina, sejujurnya kami juga tidak normal, kami hanya anak-anak biasa,sering sekali berbuat kesalahan.” “Aku tahu, ” Jawab Tina dengan senyum lebar menghias wajahnya. Tina memperoleh nilai maksimal saat itu, Sepuluh ! dari bobot nilai yang sebesar 10 juga. Ia juga mendapatkan rasa sayang dan hormat dari teman-teman sekelasnya. Aku tahu betul, baginya, itu jauh lebih berharga dibandingkan nilai yang cuma berbobot sepuluh itu. SUMBER:ceritainspirasi.net

Sabtu, 17 Desember 2011

Aku Tahu, Setidaknya Aku Pernah Mencoba...

Berapa kali Anda menyesal di dalam hidup? Satu kali? Dua kali? Atau bahkan ada yang menjawabnya sering? Lantas apa yang menyebabkan Anda seringkali menyesal? Ah, jawabannya pasti karena gagal atau tak sesuai dengan harapan Anda, bukan? Tetapi pikirkan kembali, lebih menyesal mana saat Anda mengalami kegagalan atau Anda tak pernah mencobanya? Kami berani bertaruh, penyesalan terdalam adalah saat Anda tak berani mencoba sesuatu... Aku adalah siswi SMU yang menurutku biasa-biasa saja, tetapi aku tahu benar bahwa sejak aku duduk di bangku SMU ini setiap hari selalu ada pria yang berusaha mengambil hatiku, menyatakan bahwa ia mencintaiku. Awalnya hal itu menyenangkan, sampai tiba di tahun ke-3 dan semua hal itu berubah menjadi hal yang menjengkelkan dan membosankan. Terlebih lagi ada seorang pria dari kelasku. Ia orang yang paling membosankan menurutku. Sejak tahun pertama, kami selalu sekelas. Ia memang murid terpandai, tetapi lihat saja penampilannya. Oh, sama sekali tak rapi. Setidaknya aku masih bisa menikmati perlakukan pria-pria lain yang manis dan selalu tampil keren. Tapi yang ini? He is like a disaster to me! Hingga suatu hari, menjelang perpisahan. Ia memberanikan diri naik ke panggung di malam pensi. Hah, apa pula ini? Bila pria lain yang melakukannya mungkin aku masih bisa tersenyum dan bangga, tetapi si kutu buku ini yang melakukannya. Oh tidak, tamatlah riwayatku! Kataku dalam hati. Namun, hari itu juga, hidupku berubah! Setelah dipermalukan di depan panggung dan ditertawakan seluruh isi sekolah, aku menariknya turun dan membawanya ke sebuah ruang kelas yang sepi. Aku memarahinya habis-habisan dan memprotes semua ulahnya. Rasanya semua emosiku selama tiga tahun tumpah saat itu juga. Aku tahu kata-kataku tak enak didengar olehnya, bahkan mungkin teman-teman tak menduga bahwa aku bisa menjadi sosok yang kasar dan kejam seperti itu. Ia hanya terdiam di depanku. Memandang dan mencermati setiap kata-kataku hingga akupun canggung sendiri. "Lihat apa kamu?" "Apa sih sebenarnya maumu? Mengapa kamu melakukan hal yang kamu sudah tahu bahwa kamu akan gagal?" tanyaku. "Aku tahu, aku mungkin tak pantas untukmu. Tetapi setidaknya aku berani mencoba..." katanya. Aku terdiam. Terdiam cukup lama untuk menelan dan memahami setiap kata-katanya. Sebenarnya memang ia yang paling konsisten untuk menunjukkan rasa sukanya padaku. Tiga tahun. Bukan waktu yang singkat untuk seseorang bertahan menyatakan perasaan pada orang yang disukainya. Kebanyakan pria yang menyatakan cintanya padaku telah menemukan kekasih setelah kutolak. Tak ada yang kekeuh mengejar sekian lama seperti si kutu buku ini. Kemudian aku tahu, bahwa ia akan lebih menyesal menyimpan perasaannya seorang diri dan tak melakukan apapun untuk menyatakan perasaannya padaku. Ia berpikir, lebih baik ia ditolak ketimbang harus diam saja. Dan, sebenarnya diam-diam aku cukup kagum terhadapnya. Ia sudah kutolak berkali-kali, namun ia tetap berusaha. "Kupikir ini adalah kesempatan terakhirku. Aku memberikan diriku sebuah tenggat waktu. Bila toh memang pada akhirnya kau tetap menolakku, aku tak akan menyesal karena aku telah mencobanya..." katanya lagi. Dan aku pun memeluknya. Memeluknya erat dan mengatakan "Yes, I do!" Memang tak semua usaha selalu diakhiri dengan hal yang manis dan membahagiakan. Seringkali bahkan diakhiri dengan kekecewaan dan kepedihan. Tetapi, apalah arti sebuah kecewa dibanding penyesalan seumur hidup, kawan? SUMBER: Agatha Yunita

Rabu, 14 Desember 2011

Iseng yang Positif


Banyak karya besar diawali dari pekerjaan iseng yang tidak begitu diharapkan hasilnya tetapi dilakukan dengan keterampilan sepenuhnya. Istilahnya, jika berhasil disyukuri, seandainya gagal pun tidak diratapi. Mark Zuckerberg, tidak menyangka Facebook akan seperti sekarang. Perbuatan isengnya memindahkan buku data mahasiswa Harvard University ke bentuk online interaktif membuahkan hasil yang luar biasa. Setelah beberapa lama ia kemudian mencium peluang bisnis di sana dan kemudian memfokuskan segenap kemampuannya untuk mengembangkan Facebook hingga menjadi satu fenomena internet seperti sekarang. Facebook pun jadi perusahaan yang menguntungkan dan menjadikan Mark Zuckerberg sebagai anak muda terkaya di dunia. Kerabat Imelda..Siapa pun pernah melakukan pekerjaan iseng, baik iseng yang positif maupun iseng yang negatif. Kita mencandai teman karena iseng. Namun kerap kali perbuatan itu menyebabkan kecelakaan atau pengaruh negatif yang tak terpikirkan. Ini tentu saja iseng negatif. Saya membuat perumpamaan lain yang tadi pagi dibahas di program talkshow rutin saya di Jaringan Radio Sonora dengan membawakan cerita klasik "Kaca Mata Guru", suatu cermin iseng negatif yang fatal. Sekelompok murid menyembunyikan kaca mata gurunya. Tak diduga, ketika pulang dengan mengendarai sepedanya, sang guru mendapat kecelakaan akibat penglihatannya yang kurang jelas karena tidak mengenakan kaca mata. Yang mengenaskan guru itu kemudian meninggal. Murid-murid hanya bisa menyesali perbuatan isengnya. Karena itu, mari hindari perbuatan iseng negatif, dan coba perbuatan iseng positif. Awali dengan melihat apa potensi yang kita miliki. Misalnya, ketika menyadari ada bakat akting, kita iseng-iseng ikutan audisi program televisi. Eh, ternyata diterima. Atau bisa juga, iseng-iseng jualan barang, lama-lama jadi keterusan dan setelah beberapa tahun kemudian sukses menjadi pedagang besar. Jika sudah menemukan iseng positif yang tampak akan membuahkan hasil, coba fokus, pelihara momentumnya, kembangkan, dan tekuni sebaik-baiknya. Setelah itu sukses besar siap menyambut. SUMBER:andriewongso.com

Senin, 05 Desember 2011

Masak Iya Cicak Lebih Pintar?


Cicak tidak bersekolah. Mereka juga tak pernah belajar ilmu bela diri, namun seringkali saat menghadapi bahaya mereka terbukti jauh lebih pandai daripada kita. Saat bahaya menghadang, seekor cicak akan melepas ekornya untuk mengecoh pihak pemangsa. Mungkin banyak dari kita yang sudah mengetahui kenyataan ini. Namun, seringkali kita tak melakukan tindakan yang cerdik saat diintai bahaya. Apakah bahaya itu? Mungkin bukan predator seperti yang ditakuti oleh si cicak, namun bahaya itu bisa saja berupa kebakaran rumah, status sebagai selingkuhan, pacar yang tak lagi menunjukkan cintanya, dan lain sebagainya. Saat rumah dilanda api, banyak orang lebih menyayangkan 'ekor'nya daripada melepasnya. Ekor itu bisa berarti uang, TV, kalung emas, HP, panci baru beli, hingga surat-surat berharga. Bukannya tak penting, saya percaya itu semua berharga. Namun saat keadaan sedemikian genting, manakah yang lebih penting, nyawa atau harta? Lain lagi dengan status sebagai selingkuhan. Sudah ketahuan pihak istri, masih saja enggan putus dengan kekasih terlarang. Apa bukan nekat dan cari perkara itu namanya. Belum lagi dengan pacar yang sudah nyata-nyata tak memperlihatkan sikap sayang, apakah masih ingin bertahan hanya karena "aku masih sayang dia"? Capek deh! Kan masih banyak pria lain yang mau perhatian dan sayang, ngapain bertahan dengan yang jelas-jelas sudah ogah. Belajar dari beberapa contoh di atas, kita semua diajak untuk peka saat 'bahaya mengancam'. Haruskah kita melepas atau mempertahankan? Jika melepas adalah hal terbaik yang memang harus dilakukan maka lepaskan saja. Setuju? SUMBER: Mega Aprilianti - KapanLagi.com

Selasa, 29 November 2011

7 Keajaiban Dunia (Yang Sesungguhnya)


Murid-murid sebuah sekolah mengah pertama di Chicago sedang belajar tentang 7 Keajaiban Dunia. Di akhir pelajaran, para murid diminta untuk membuat daftar apa saja yang mereka anggap sebagai 7 Keajaiban Dunia. Meskipun ada beberapa pendapat yang berbeda, hasil yang paling banyak menunjukkan bahwa 7 Keajaiban Dunia adalah: 1. Piramida terbesar di Mesir 2. Taj Mahal di India 3. Grand Canyon di Arizona 4. Terusan Panama 5. The Empire State di New York 6. Basilika Santo Petrus 7. Tembok besar China Sambil mengumpulkan daftar tentang 7 Keajaiban Dunia tersebut, sang guru memperhatikan seorang siswa, seorang gadis yang pendiam. Gadis ini masih sibuk dengan daftarnya, jadi sang guru bertanya apakah dia mempunyai masalah dengan tugasnya. Si gadis pendiam ini menjawab, "Iya, ada sedikit masalah. Saya bingung menentukan 7 Keajaiban Dunia karena ada begitu banyak keajaiban di dunia ini." Gurunya menjawab, "Baik, katakan pada kita daftar yang kamu punya, dan mungkin kita dapat membantu." Si gadis sedikit ragu, lalu membaca daftar yang ia punya, "Saya rasa 7 Keajaiban Dunia adalah: 1. Bisa menyentuh 2. Bisa berbicara 3. Bisa melihat 4. Bisa mendengar (Dia kembali ragu, lalu kembali berbicara..) 5. Bisa merasa 6. Bisa tertawa 7. Dan bisa mencintai" Ruang kelas itu sunyi seketika, bahkan semua orang bisa mendengar bila ada koin yang terjatuh di ruangan tersebut. Kisah ini sedikit mengingatkan kita bahwa kadang hal-hal kecil dan terlihat biasa adalah hal terindah yang kita miliki. Kita lupa untuk bersyukur akan apa yang kita punya, sedangkan di luar sana banyak orang yang tidak dapat mendengar, buta, tidak dapat tertawa karena dirundung duka, serta perang yang terjadi di mana-manapun menunjukkan kurangnya kita mencintai sesama. Bersyukur pada hal-hal kecil akan membuat kita menghargai apa yang kita miliki. Membuat dunia terasa indah dengan cinta dan kedamaian adalah keajaiban yang tidak pernah kita sadari. So, be thankful to God for everything He has given for us! SUMBER:kapanlagi.com

Jumat, 25 November 2011

Setiap Kemenangan Butuh Kesabaran


Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Ayah, ayah” kata sang anak…

Ayah

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda yang kuat, yang tetap tabah dan sabar karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

rahasiasukses

Minggu, 20 November 2011

Langkah Menuju Sikap Mental Positif

buku berjudul Keys to Positive Thinking karangan Napoleon Hill dan Michael J. Ritt, Jr. (versi Bahasa Indonesia). Menurut saya, buku ini termasuk salah satu buku positif yang luar biasa.

Dalam postingan blog kali ini, saya akan mengisinya dengan rangkuman apa yang saya baca dalam buku hebat tersebut.
Jika anda ingin

membaca lebih lengkap, anda bisa mendapatkannya di toko buku Gramedia.

Langkah 1 : Kuasai Pikiran Anda Dengan Penuh Keyakinan

Hanya ada satu jalan menuju sikap mental positif: Anda harus mengendalikan pikiran anda dengan penuh keyakinan. Pikiran kita adalah keajaiban terbesar di alam semesta.
Setiap orang memiliki harta karun yang menakjubkan yaitu otak dan saraf. Semua orang normal pada prinsipnya mewarisi kekuatan untuk meraih segala hal yang telah diraih oleh orang lain atau sedang berusaha diraih orang lain. Kita memiliki kekuasaan untuk mengarahkan semangat, emosi, naluri, kecendrungan, perasaan, suasana hati, sikap dan perilaku anda menuju sebuah hasil akhir. Terserah anda bagaimana menggunakan semua ini.
Untuk menangkis segala hal negatif, afirmasikan selalu seperti ini :
”Pikiran saya adalah milik saya, saya akan mengendalikannya!”

Langkah 2 : Tetapkan Pikiran Anda pada Apa yang Anda Inginkan dan Singkirkan dari Apa yang Tidak Anda Inginkan

Kebanyakan cara kita berpikir akan digantikan oleh kata-kata, tetapi pikiran motivasional yang terdalam biasanya berupa gambar, bukan kata-kata. Jika sebuah gagasan muncul, biasanya berupa gambar, bukan sebagai rangkaian kalimat yang berjalan di kepala kita. Gambar adalah cara berpikir paling awal dan paling kuat.
Oleh karenanya, kita harus belajar mendisiplinkan pikiran kita dan memvisualisasikan hal-hal yang anda inginkan. Jangan biarkan lingkungan atau orang lain mendiktekan bayangan negatif pada kita.

Langkah 3 : Terapkan Hukum Utama

Perlakukan orang lain seperti anda ingin diperlakukan. Sebaliknya jangan memperlakukan orang lain dengan buruk jika kita tidak ingin diperlakukan demikian.
Carilah hal-hal baik pada setiap orang dan setiap situasi secara konsisten.

Langkah 4 : Singkirkan Semua Pikiran Negatif Melalui Pemeriksaan Diri

Sebagian besar orang tidak menyadari bahwa mereka sedang berpikir negatif kecuali jika mereka secara sadar berusaha untuk memeriksa pikiran, tindakan dan reaksi mereka sendiri. Cukup tanyakan pada diri kita,”apakah ini positif atau negatif?”. Ketika kita gagal menguasai pikiran kita, maka reaksi kita cenderung akan negatif.
Semakin sering kita berlatih menggunakan sikap mental positif, semakin cepat kita menyadari munculnya pikiran negatif.

Langkah 5 : Berbahagialah! Buatlah orang lain bahagia!

Supaya kita merasa bahagia, bertingkahlah seperti orang bahagia! Agar bersemangat, kita harus bertindak dengan penuh semangat.
Anda pada akhirnya akan mengalami rasa bahagia dan semangat yang akan terlihat dengan sendirinya tanpa anda harus memusatkan perhatian padanya.

Langkah 6 : Bentuklah Kebiasaan Bertolerensi

Berpikirlah terbuka terhadap orang lain. Cobalah untuk menyukai dan menerima orang lain apa adanya dan bukan menuntut atau berharap mereka bisa seperti yang kita harapkan. Carilah kebaikan dalam diri orang lain dan belajarlah menyukai orang lain.
Berikut adalah sedikit kutipan dari tulisan Napoleon Hill : ”Berapa lama, oh Tuhan, kami mahluk yang lemah ini akan menyadari kebodohan kami dengan mencoba merusak satu sama lain karena perbedaan agama dan ras?”
Cinta dan kasih menciptakan lingkungan mental dan fisik dimana sikap mental positif bisa berkembang. Setiap hari, lakukanlah sesuatu yang baik.

Langkah 7 : Berikan Sugesti Positif Pada Diri Sendiri

Sugesti adalah stimulus tertentu yang dikirimkan menuju otak anda lewat kelima indera: penglihatan, pendengaran, perasa, peraba atau pembau. Semuanya adalah jalan yang digunakan oleh untur-unsur eksternal untuk memengaruhi hidup kita setiap hari. Selama proses ini dapat kita kontrol, upayakan agar apa yang masuk dalam kelima indera anda adalah sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kebahagiaan. Ambillah hal-hal yang indah saja.

Langkah 8 : Gunakan Kekuatan Doa

Ketika anda berdoa, percayalah pada apa yang anda minta. Dalam setiap badai, jiwa anda akan mendapat perlindungan dari sebuah doa.

Langkah 9 : Tetapkan Tujuan

Menetapkan tujuan adalah satu cara untuk menjaga pikiran kita tetap berada pada hal yang kita inginkan, dan menjauhi hal-hal yang tidak kita inginkan.
Tuliskan tujuan anda dalam selembar kertas. Visualisasikan diri anda sendiri sedang meraih tujuan ini. Buatlah perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, kemudian ubahlah rencana tersebut menjadi sebuah tindakan.

Oke seperti biasa para pembaca yang budiman, cobalah untuk melakukan apa yang bisa anda lakukan terlebih dahulu, setahap demi setahap. Berpikir dan bertindak positif dibentuk melalui suatu aktivitas yang berulang-ulang dan akhirnya menjadi suatu kebiasaan.

rahasiasukses

Selasa, 15 November 2011

5 Tips Sukses Berbisnis

Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnisnya sukses tanpa ada hambatan, pruduknya laku dan terkenal oleh semua orang, berikut tips sukses untuk berbisnis

Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnisnya sukses tanpa ada hambatan, pruduknya laku dan terkenal oleh semua orang, berikut tips sukses untuk berbisnis :

1. Kerja keras dan keberanian
Merupakan prinsip dasar yang harus dimiliki karena dengan prinsip
inilah pengusaha tidak ada kata lelah dan menyerah, apabila produk yang dia pasarkan belum laku dipasaran mereka mencari cara lain tanpa ada kata menyerah.

2. Jeli melihat pasar

Agar produksi kita dilirik dan dikenal pembeli sebaiknya pengusaha menghadirkan atau membuat produk baru yang belum ada dipasaran, kita harus jeli melihat kebutuhan pembeli.

3. Optimis
Setiap pengusaha harus mempunyai jiwa optimis, pengusaha harus yakin dan percaya bahwa produknya laku dan dikenal pembeli, sehingga dapat memberi semangat untuk perkembangan bisnisnya.

4. Promosi
Agar produk yang kita pasarkan dikenal oleh pembeli kita harus melakukan banyak promosi, banyak cara promosi yang dapat kita lakukan melalui surat kabar, majalah, brosur-brosur, poster, spanduk, radio, televisi, internet dan lain-lain.

5. Rajinlah berdoa

setelah kita kerja keras, menciptakan produk, optimis dan promosi, bukan itu saja kita harus rajin berdoa, keberuntungan sangat penting agar sebuah usaha sukses.

rahasiasukses

Senin, 07 November 2011


Kali ini saya bagikan persamaan sukses yang saya dapat dari buku: “Three Feet From Gold”.

Buku ini sangat bagus, intinya mengajarkan supaya kita:

1. Mempunyai Tujuan Yang Jelas Dan Pasti Dalam Hidup.
2. Mengejar Tujuan Itu Sampai Kita Mendapatkannya!

Buku ini ditulis berdasarkan buku sukses sepanjang jaman yang lain: “Think and Grow Rich” atau “Berpikir dan Menjadi Kaya” yang dijual di Gramedia.

Kabarnya, hampir semua pengusaha yang sangat sukses di US, pembicara, penulis sukses terinspirasi dari buku terakhir.

Nah persamaan sukses yang saya maksud adalah ini:

P+TxAxA+F=S

Yang merupakan kepanjangan dari:

Passion + Talent x Association X Action + Faith = Success

Passion = Hasrat atau Hobi atau ketertarikan anda akan sesuatu.

Talent = Bakat atau keunggulan anda terhadap sesuatu hal/bidang.

Association = Asosiasi/sekumpulan orang yang bisa membantu kesuksesan anda.

Action = Tindakan Nyata

Faith = Keyakinan, Percaya Diri

Success = Kesuksesan yang anda inginkan.

Saya akan jelaskan yah.

1. Hasrat/Passion.

Kunci pertama untuk sukses adalah, menemukan apa yang anda suka lakukan, hobi, mempunyai banyak ketertarikan dibidang tersebut. Carilah, buat daftarnya. Lalu fokuskan hidup anda mengerjakan sesuatu dibidang yang anda suka ini. Mantap?

2. Kunci kedua, TEMUKAN bidang dimana anda punya BAKAT. Dimana anda mempunyai keunggulan? Jika anda mengerjakan hal tersebut orang akan bilang anda hebat. Nah cari/buat daftar dan pilih bidang tersebut, fokuskan hidup anda kesana. Karena disanalah panggilan anda terletak.

Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam hidup, kita perlu melakukan hal/pekerjaan/bisnis dimana kita mempunyai hasrat dan bakat. Jelas? :)

3. Association.

Kita harus berkumpul, belajar dari orang yang sudah sukses. Kita juga perlu mempunyai TEAM yang tepat, terdiri dari orang-orang yang mau sukses. Kita perlu membaca buku-buku orang sukses, audio, seminar, video dll.

Intinya lingkari diri anda dengan lingkungan yang sukses. Orang-orang yang mau maju. Dan anda akan lebih cepat sukses.

4. Action. Ambil TINDAKAN yang banyak dan Terencana.

Tindakan harus banyak. Tindakan juga harus terencana, itulah kerja keras dulu baru kerja pintar. Untuk sukses di awal kita perlu kerja keras, dan kemudian perlu kerja cerdas. Setuju? :)

Tanpa mengambil tindakan, tidak ada sesuatupun yang TERJADI. Pengetahuan hanya tinggal pengetahuan sebelum diaplikasikan. Biasakan menjadi orang yang bertindak!

5. Faith/Keyakinan.

Tanpa keyakinan yang tepat/kepercayaan diri, orang sulit sekali menjadi sukses. Dengan kadar keyakinan yang tinggi walau awalnya mempunyai banyak kekurangan dan ketidak tahuan, banyak orang menjadi sukses luar biasa.

Bagaimana caranya mendapatkan keyakinan bahwa anda bisa sukses dibidang anda? Salah satunya dengan mengelilingi diri kita dengan orang-orang sukses, pemikiran-pemikiran sukses dan selalu mengingatkan bahwa kita layak sukses.

Hem… setelah 5 hal diatas dilakukan, maka pintu kesuksesan akan terbuka lebar.

Kesimpulan: Lakukan hal/bidang dimana anda mempunyai ketertarikan/minat yang besar, dimana anda mempunyai bakat disana, kelilingi dengan orang-orang yang sama atau lebih sukses, belajar dari ahlinya, ambil tindakan yang banyak, dan terus menerus memperbesar keyakinan anda dengan memasukan inputan positif selalu. Maka kesuksesan menjadi milik kita.

Pada persamaan diatas anda bisa menambahkan Doa, yang jelas, kita bisa belajar dari persamaan diatas, menerapkannya dan membuat persamaan sendiri kemudian.

rahasiasukses


Jumat, 04 November 2011

10 Pemimpi Terbesar dan Terhebat


Kita boleh saja miskin harta, tapi jika masih kaya mimpi, suatu hari kelak akan bisa mewujudkan mimpi/keinginan kita. Akan tetapi, jika seseorang sudah miskin mimpi, tidak akan terjadi perubahan dalam hidupnya. Seperti yang pernah dikatakan bahwa "orang yang paling miskin bukanlah orang yang tidak memiliki harta, melainkan orang yang tidak punya mimpi/impian".


Simaklah 10 pemimpi terbesar dan terhebat yang mengubah dunia karena mimpi mereka!


10. Martin Luther King, Jr


Martin Luther King memiliki mimpi yang begitu besar. Ia pernah berkata bahwa ia bermimpi suatu hari, orang-orang kulit hitam mempunyai hak dan derajat yang sama dengan orang-orang kulit putih di Amerika. Sampai saat ini, pesan dan mimpinya telah menginspirasi banyak orang untuk menghapus perbedaan tersebut.


9. Michael Jordan


Ia pernah ditolak masuk tim basket karena pelatihnya mengatakan ia tidak cukup tinggi untuk bermain basket. Akan tetapi, ia tidak peduli. Ia memiliki mimpi menjadi pemain basket ternama. Dengan latihan yang tanpa lelah, ia sampai saat ini menjadi pemain basket terbaik dan menjadi legenda yang tak tergantikan sampai sekarang.

8. Tiger Woods


Tiger Woods adalah salah satu pegolf terbaik di dunia saat ini. Ia juga menjadi salah satu olahragawan yang berpenghasilan tertinggi. Tahukah Anda bahwa ia sudah memiliki mimpi menjadi pemain golf pada saat usianya baru 8 tahun? Di saat anak-anak SD seusianya masih senang bermain dan bersekolah, tapi ia sudah bermimpi menjadi pegolf nomor satu di dunia.

7. Bill Gates


Siapa yang tidak kenal Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia karena mendirikan perusahaan perangkat lunak raksasa, Microsoft. Ia memiliki mimpi bahwa suatu hari setiap rumah akan memiliki PC (Personal Computer). Meskipun ia tidak lulus kuliah alias Drop Out, tapi ia berhasil menjadi seperti sekarang ini.


6. Kolonel Sanders


Ketika Sanders pensiun, ia mendapati dirinya hanya memiliki sedikit uang yang tidak cukup untuk menunjang hari tuanya. Maka dari itu, ia berusaha menjual resep ayam goreng ibunya ke berbagai penjual. Tapi semua orang menolak. Bukan hanya puluhan atau ratusan kali ditolak, tapi ia ditolak lebih dari seribu kali, tepatnya 1006 kali. Pada saat satu orang berikutnya bersedia membeli, selanjutnya tinggal sejarah dan KFC berdiri dan menyebar luas ke seantero dunia sampai saat ini.


5. Presiden Kennedy dari AS


Suatu hari, Presiden Kennedy dalam pidatonya pernah mengatakan ingin memberangkatkan manusia ke bulan. Apakah mimpinya didukung oleh para pendengar? Sama sekali tidak! Bahkan semua orang tertawa mendengarnya karena mimpi tersebut terkesan sangat mustahil alias mission impossible. Tapi sejarah membuktikan bahwa ia berhasil mewujudkan mimpinya yang dulunya belum pernah direalisasikan oleh orang lain.


4. Wright Bersaudara


Mereka hanyalah mekanik yang pekerjaannya memperbaiki sepeda. Lantas apa yang membuat mereka menjadi pemimpi besar? Suatu hari, mereka melihat burung yang bisa terbang bebas di udara. Mereka bertanya mengapa manusia tidak bisa seperti itu. Lalu dimulailah petualangan mereka membuat sesuatu yang bisa membawa manusia terbang.


Banyak orang mengatakan mereka sudah tidak waras. Di zaman itu, belum ada pesawat dan sangat masuk akal jika berpikir tidak ada benda yang bisa terbang mengingat gaya gravitasi bumi yang akan membuat semua benda jatuh ke tanah. tapi, sampai suatu hari mereka berhasil membuat mesin pertama yang bisa terbang. Penemuan mereka termasuk salah satu yang terbesar dalam sejarah manusia.


3. Steve Jobs


Steve Jobs adalah pendiri perusahaan teknologi Apple yang baru saja wafat beberapa saat lalu. Ia dianggap sebagai salah satu penemu terbesar dalam sejarah umat manusia melalui berbagai produk teknologi yang diciptakannya. Ia juga dianggap seorang visioner yang tak tergantikan. Bagaimana tidak, ia berhasil mengangkat Apple yang hampir bangkrut menjadi perusahaan raksasa yang paling bernilai saat ini. Ia berhasil mengubah dunia melalui teknologi. Produk ciptaannya yang revolusioner dan fenomenal antara lain, iPod, iPhone, iPad, MacBook dan lainnya.


2. Thomas Alva Edison


Saya yakin Anda pasti setuju jika Edison pantas masuk dalam jajaran pemimpi besar. Salah satu ciptaannya, bola lampu telah menerangi langit malam yang gelap menjadi terang benderang. Ia gagal sampai ribuan kali ketika mencoba menemukan bola lampu. Ia memiliki mimpi untuk menerangi dunia di malam hari. Bukan hanya bola lampu yang ditemukannya, tetapi juga lebih dari 1000 paten lain yang membuatnya menjadi penemu terbesar dalam sejarah. Bahkan di saat hari meninggalnya, presiden Amerika meminta seluruh rakyatnya memadamkan lampu listrik selama satu jam untuk mengenang jasanya.


1. Anda [Isi nama Anda sendiri]


Mungkin ini terkesan mengada-ada, tapi percayalah Anda layak menduduki posisi pertama. Setiap orang pasti punya mimpi, baik mimpi kecil, sedang maupun mimpi raksasa. Semua orang pasti bisa menjadi pemimpi terbesar dan mengubahnya menjadi kenyataan jika mengerahkan potensi dengan maksimal.


Lihatlah kembali 9 daftar sebelumnya. Mereka sama seperti Anda. Mereka dulunya juga biasa-biasa saja. Tidak ada kehebatan dan bakat khusus dalam diri mereka. Yang membedakan adalah mereka memiliki mimpi raksasa yang mengubah dunia. Anda juga bisa seperti mereka. Jika Anda mampu mewujudkan mimpi menjadi kenyataan, setidaknya Anda adalah pemimpi terbesar dan terhebat no.1 dalam hidup Anda. Percayalah, jika mereka saja bisa, Anda juga pasti bisa! Sekarang saatnya Anda memperjuangkan mimpi besar Anda dan menorehkan sejarah, setidaknya dalam hidup Anda. Ukirlah nama Anda, (minimal) karena telah berhasil mengubah hidup Anda dari biasa-biasa menjadi luar biasa!!


Suhardi (Penulis buku motivasi "Patterns of Success")

Minggu, 23 Oktober 2011

Keluarga Kura-Kura Yang Sedang Piknik


Pada hari yang cerah, keluarga kura-kura memutuskan untuk pergi piknik di sebuah taman yang cukup jauh dari kediaman mereka. Ayah, ibu dan dua anak kura-kura mempersiapkan bekal piknik sebelum berangkat. Karena kura-kura adalah hewan yang lambat, mereka harus menempuh waktu satu hari satu malam untuk mencapai tempat piknik yang mereka tuju. Tidak ada satu pun dari mereka yang mengeluh, karena mereka sudah terbiasa berjalan lambat. Saat sudah tiba di tempat piknik, anak kura-kura merasa senang karena lokasi piknik tersebut berupa taman yang masih asri dan belum banyak dijamah manusia. Ada air terjun kecil dan terhubung dengan sungai yang airnya sangat jernih, berbeda dengan mata air di dekat kediaman mereka, airnya sedikit keruh dan tidak terlalu segar. Dua anak kura-kura itu bermain dengan riang, sedangkan ibu dan ayah kura-kura mengeluarkan bekal makanan dari dalam tas. "Wah, ada bahan makanan yang tertinggal," ujar ibu kura-kura. "Makanan kita tidak akan lezat tanpa bahan makanan itu," "Sayang sekali, bagaimana jika kita mengundi siapa yang harus kembali ke rumah dan mengambil bahan makanan itu kembali?" saran sang ayah kura-kura. Semua setuju, kecuali si sulung, karena dia merasa akan ada sesuatu yang tidak beres dalam rencana tersebut. Tetapi dia diam saja karena tidak ingin mengurangi rasa senang dalam piknik keluarga ini. Akhirnya, hasil undian menunjukkan bahwa si sulung yang harus kembali ke rumah untuk mengambil bahan makanan itu lalu kembali ke lokasi piknik untuk makan bersama-sama. Saat itu, si sulung akhirnya mengeluarkan isi hatinya. "Tapi rumah kita jauh dan membutuhkan waktu satu hari untuk mencapainya," ujar si sulung dengan wajah bingung, "Jika aku kembali lagi ke tempat ini, akan menghabiskan waktu dua hari. Bisa-bisa kalian semua sudah memakan bekal piknik itu sebelum aku kembali ke sini," "Tenang saja, nak. Kami semua akan menunggumu kembali dan tidak akan memakan bekal makanan itu." ujar sang ayah berjanji. Ibu kura-kura dan si bungsu juga mengangguk setuju. "Janji!" tambah sang sulung. "Iya kami berjanji," ujar mereka bertiga. Akhirnya si sulung pergi menuju rumah untuk mengambil bahan makanan yang tertinggal. Berjam-jam mereka menunggu, perut tiga ekor kura-kura itu sudah berbunyi nyaring dan minta diisi. Si bungsu mulai merengek karena lapar sedangkan si sulung baru tiba ke tempat piknik keesokan harinya. Ayah dan ibu kura-kura juga merasakan hal yang sama. "Ya sudah, kita makan saja bekal ini, tak apa walaupun bahan makanannya tidak lengkap," ujar ayah kura-kura. Akhirnya mereka membuka tas bahan makanan. Dan pada saat itu, si sulung tiba-tiba melompat dari balik semak-semak. "Sudah kuduga kalian akan makan sebelum aku kembali," teriaknya dengan nada suara kecewa, "Makanya aku sembunyi di semak-semak dan tidak pulang untuk membuktikannya. Kerabat Imelda, dari kisah di atas, kita dapat mengambil kesimpulan agar tidak terburu-buru saat merencanakan sesuatu, karena segala hal perlu sebuah pemikiran matang sebelum dilakukan. Selain itu, jangan mudah berjanji bila tidak yakin dengan janji Anda. Jangan berjanji bila itu hanya untuk membuat orang lain percaya pada Anda tetapi Anda sendiri tidak dapat menjaga janji itu dengan baik. SUMBER:KapanLagi.com

Senin, 17 Oktober 2011

Seekor Kambing di Dalam Sumur


Pada suatu hari, seekor serigala berjalan-jalan di pinggir hutan. Saat sedang mencari buruan, dia menemukan sebuah sumur yang memiliki air jernih di dalamnya. Karena penasaran dan rasa haus yang melanda, serigala tersebut berjalan di pinggir sumur untuk mencapai air. Karena terburu-buru, sang serigala terpeleset dan masuk ke dalam sumur. Beruntung, sumur tersebut tidak terlalu dalam, hanya seperempat bagian kaki serigala yang terendam. Masalah timbul, bagaimana caranya serigala itu dapat keluar dari dalam sumur? Sang serigala lama memikirkan hal itu hingga dia mendengar suara seekor kambing di luar sumur sedang berjalan-jalan. Sang serigala lalu memanggil kambing. "Kambing, masuklah ke dalam sumur ini! Ada banyak air yang rasanya segar sekali..." ujar sang serigala. "Benarkah?" tanya sang kambing tidak percaya. "Tentu saja, aku tidak berbohong, masuklah!" Sang kambing akhirnya masuk ke dalam sumur dan meminum air yang menurut serigala sangat enak. Ternyata serigala memang tidak berbohong, air di dalam sumur sangat segar dan nikmat. Lalu sang serigala mengatakan, "Tetapi aku bingung bagaimana cara kita keluar dari sini," ujar sang serigala menambahkan. Pada saat itu, kambing juga ikut berpikir. Sang serigala lalu menawarkan sebuah ide jitu, dia meminta kambing untuk menaikkan kedua kaki depannya pada dinding sumur, dengan begitu, serigala dapat keluar ke atas. Kambing menyetujui hal tersebut dan menganggapnya sebagai ide yang cerdas. Tak disangka, serigala tertawa kencang ketika sudah keluar sumur dan membiarkan kambing bingung seorang diri. "Dasar kambing bodoh, aku sengaja menyuruhmu masuk ke sumur agar aku dapat keluar. Nah, pikirkan sendiri bagaimana cara agar kau dapat keluar dari sumur itu," Sang serigala lalu meninggalkan kambing yang berada di dalam sumur seorang diri dan tidak tahu bagaimana caranya keluar dari dalam sumur. Kerabat Imelda...dari cerita ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ajakan apapun yang ditawarkan oleh orang lain sebaiknya kita pikirkan dengan baik. Bisa jadi orang yang menawarkan sesuatu yang menggiurkan tidak berbohong pada awalnya, tetapi berhati-hatilah karena Anda bisa terjebak dalam sebuah permainan yang akan merugikan diri Anda sendiri di kemudian hari. SUMBER: kapanlagi.com

Sabtu, 15 Oktober 2011

Nilai Sebuah Kepercayaan


Ada seorang pemuda yang dulunya hanya seorang Office Boy biasa di perusahaan Jepang. Namun selang tahun kemudian pemuda ini berhasil menjadi pengusaha sukses di bidang jasa. Kenapa itu terjadi ? Pemuda yang hanya lulus SMP awalnya hanya mencari pekerjaan. Dan diterimalah dia bekerja di kota besar ini. Betapa senangnya pemuda itu. Itu terlihat dari kinerjanya yang selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas, selalu tersenyum ramah dan siap menolong teman yang membutuhkannya. Bahkan kerja lembur dan tidur di kantor pun dijalaninya dengan senang. Tugas yang tadinya hanya jadi pesuruh, membereskan file, mengantar minuman di suatu hari meningkat menjadi pembantu administrasi. Saat ada karyawan kantor yang mengalami musibah dan tidak dapat menyelesaikan tugasnya, pemuda itu mau belajar keras menggunakan komputer untuk membantu temannya mengetik tugas. Bos pemuda itu adalah orang Jepang. Dan pemuda itu sering sekali menemani dan membantu bosnya itu bekerja lembur. Walau perintah bos ini menggunakan bahasa Jepang, namun karena keinginan keras untuk belajar maka pemuda itupun menguasai bahasa Jepang sekaligus. Dan penguasaannya terhadap bahasa Jepang juga tidak lepas dari bantuan karyawan Jepang yang ada diperusahaan itu, yang sangat menghargai jika ada bangsa lain yang mau belajar bahasanya. Karena itu setiap teman Jepangnya pulang kampung pemuda itu selalu minta untuk dibawakan buku – buku. Hasilnya terlihat empat tahun kemudian. Dari yang semula hanya pembantu administrasi naik menjadi asisten administrasi penghubung. Setiap ada tamu dari Jepang pemuda itu selalu yang diminta untuk menemani mereka. Menjadi penerjemah bagi mereka dan lama - lama pemuda itu dipercaya mengurus banyak hal seperti menghadap pejabat dan menyampaikan pesan penting antar departemen. Sekian tahun kemudian atas persetujuan dan bantuan bosnya serta kepercayaan yang terbentuk selama ini, pemuda itu meminta ijin mengundurkan diri untuk membuka usaha di bidang jasa, yaitu mengurus berbagai perijinan dan perekrutan karyawan, khususnya untuk perusahaan Jepang yang akan berinvestasi di Indonesia. Pemuda itu merasa bersyukur dengan apa yang telah dialami dan didapatkannya. Dan berjanji akan terus belajar. Kerabat Imelda...kisah ini adalah sebuah contoh proses perjuangan seorang karyawan biasa sampai akhirnya bisa membangun usahanya sendiri. Apa yang dicapainya saat ini tidak dibangun dalam sekejap, tapi dengan kerja keras, kejujuran, dapat dipercaya dan penuh tanggung jawab, mau belajar serta tahu menempatkan diri. Dan kualitas karakter positif itulah yang mengubah hidupnya. Karena itu jika kita ingin berhasil sepertinya maka kita bisa memulainya dari dimana kita berada saat ini dengan belajar, bekerja sungguh – sungguh, dan mampu menjaga kepercayaan yang diberikan. Begitu integritas kita terbangun maka apapun yang kita tekuni lambat atau cepat pasti akan mendapat tempat dan pasti kesuksesan demi kesuksesan akan datang menyusul. SUMBER:ceritadanwarta.com

Jumat, 07 Oktober 2011

Kisah Ibu Kepiting dan Anaknya


Pada hari yang cerah, saat air laut mulai surut, ibu kepiting dan anaknya berjalan-jalan di sepanjang pantai. Mereka bertemu dengan banyak makhluk. Ada manusia yang sedang berjalan-jalan, ada anjing, kodok dan lain sebagainya. Sang ibu kepiting mengamati mereka semua, lalu dia mengamati bahwa ada yang salah pada cara berjalan anaknya. "Anakku, mengapa kau tidak berjalan lurus ke depan?" ujar sang ibu kepiting, "Coba kau lihat, manusia, anjing, kodok dan semua makhluk yang kita temui berjalan dengan arah lurus ke depan. Hanya kamu yang berjalan dengan arah menyamping," sang ibu kepiting agak cemas karena merasa anaknya tampak aneh dari yang lain. "Baiklah ibu, aku akan berjalan dengan arah ke depan," ujar sang anak kepiting. Dia berusaha berjalan dengan arah ke depan, tetapi tidak bisa. Si anak kepiting selalu terjatuh saat mencoba. Bahkan dia merasa kaki-kakinya menjadi sakit bila dipaksa untuk berjalan dengan mengarah ke depan seperti yang dilakukan makhluk-makhluk lainnya. "Aku tidak bisa, ibu," ujar si anak kepiting, tetapi sang ibu terus memaksa agar anaknya bisa berjalan lurus. "Coba ibu contohkan bagaimana berjalan lurus ke depan yang benar!" ujar si anak kepiting karena telah putus asa dan lelah mencoba, kaki-kakinya mulai sakit karena memaksa diri untuk menuruti keinginan ibunya. Sang ibu lalu mencontohkan bagaimana cara berjalan lurus ke depan. Nyatanya, sang ibu kepiting tidak dapat melakukan hal tersebut. Dia berkali-kali terjatuh, bahkan tubuhnya terbalik saat memaksakan diri untuk berjalan lurus ke depan. Ternyata dia sendiri tidak bisa memberikan contoh pada anaknya. Akhirnya sang ibu menyerah dan sadar bahwa setiap makhluk punya caranya sendiri-sendiri untuk hidup. Berjalan ke samping di antara makhluk-makhluk yang berjalan lurus ke depan bukan berarti dia aneh atau gagal. Menggali potensi diri jauh lebih baik daripada hanya bercermin dan meniru orang lain.SUMBER:KapanLagi.com

Selasa, 04 Oktober 2011

Kisah Laki-Laki Dan Keledai




Ini kisah sejak zaman dahulu kala. Suatu ketika seorang laki-laki beserta anaknya membawa seekor keledai kepasar. Ditengah jalan, beberapa orang melihat mereka dan tertawa, “Lihatlah orang-orang dungu itu. Mengapa mereka tidak naik keatas keledai itu?” Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. Ia lalu meminta anaknya naik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, “Sudah terbalik dunia ini, sungguh anak tidak tau diri!! Ia tenang-tenang diatas keledai, sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan.” Kali ini si-anak turun dari punggung keledai dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian, mereka berpapasan dengan seorang gadis muda, “Mengapa kalian berdua tidak menaiki keledai itu bersama-sama?” Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tidak lama kemudian sekelompok orang lewat. “Binatang malang…., ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang bisa sangat kejam!” Sampai disini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadian itu ,orang-orang tertawa terbahak-bahak, “Lihat manusia keledai memanggul keledai!” sorak mereka. Apa yang Anda tangkap dari cerita tadi?? Jika Anda berusaha menyenangkan semua orang, maka Anda tak akan dapat menyenangkan siapapun. Jika Anda berusaha mendengarkan komentar semua orang, bisa jadi Anda tak akan menjadi apapun dan siapapun. Maka jadilah diri sendiri, melangkah dengan pasti… Berbekal Cinta, Ilmu dan Iman… dengan Cinta hidup menjadi indah… dengan Ilmu hidup menjadi mudah, dan dengan Iman hidup kian terarah….. SUMBER: milis motivasi

Ilmu Memancing


Alkisah, di tepi sebuah sungai, tampak beberapa orang yang sedang memancing. Di antara para pemancing di sana, terdapat dua orang yang terkenal karena kepandaiannya memancing sehingga setiap hari ikan hasil tangkapan mereka berdua selalu berhasil memenuhi ember yang mereka bawa. Penduduk di sekitar situ pun sangat mengagumi mereka. Sekelompok anak muda mendatangi si pemancing ingin berguru kepada mereka. Saat mendengar maksud dan tujuan para pemuda itu, diam-diam si pemancing pertama pergi menghindar mereka sambil menggerutu, "Enak saja anak-anak muda itu mau berguru kepadaku. Ilmuku tidak akan kubagikan percuma kepada mereka karena toh tidak ada untungnya bagiku. Lebih baik waktuku kumanfaatkan sebaik-baiknya, untuk lebih berkonsentrasi mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya." Sedangkan pemancing kedua dengan ramah membalas sapaan para pemuda yang datang menghampirinya. "Kalian ingin belajar memancing? Silakan saja. Bapak dengan senang hati akan mengajari kalian." Dan selanjutnya, setiap hari, dan berhari-hari kemudian, dengan tekun dan gembira masing-masing anak mempelajari teknik-teknik memancing, mencari, dan memasang umpan di mata kail untuk menarik perhatian ikan memakan umpan, berlatih konsentrasi, dan lain-lain. Karena gembira dengan ilmu yang didapat, para murid itu membuat kesepakatan bahwa setiap sepuluh ikan hasil tangkapan mereka, akan disisihkan satu ekor untuk guru mereka sebagai tanda ungkapan rasa terima kasih. Berkat kebaikan dan kemurahan hati si pemancing dengan membagikan ilmu kepada orang-orang lain, maka di kemudian hari si pemancing tidak perlu harus memancing ikan setiap hari. Hasil tangkapan yang disisihkan oleh para muridnya ternyata mampu menunjang kehidupannya di kemudian hari, sepanjang sisa hidupnya. Sedangkan pemancing yang lainnya, sepanjang hidupnya harus tetap melakukan pekerjaan memancing sendiri karena tanpa memancing dia tidak bisa menghidupi dirinya sendiri. Kerabat Imelda...Seperti seorang guru, setiap hari membagi ilmu kepada begitu banyak murid tanpa kehilangan sedikitpun ilmu yang dia punyai, bahkan pada kisah pemancing tadi, dengan membagi ilmu memancingnya, dia mendapatkan keuntungan sepanjang hidupnya. Berbahagialah mereka yang mau memberi tanpa mengharapkan balasan karena sesungguhnya hukum alam selalu memberi imbalan atas setiap perbuatan baik tanpa perlu kita memintanya. Maka pada saat kita bisa mempunyai kesempatan untuk memberi, berilah! Karena dari sisi lain kita pasti akan mendapatkan sesuatu, bahkan di luar dugaan kita. SUMBER:andriewongso.com

Jumat, 23 September 2011

Bring Cheer to Others



Di saat kita sedang mengalami kejenuhan, bosan, suntuk atau bahkan mengalami masalah yang berat, sering kali kita membangun tembok-tembok yang tinggi bertuliskan "DO NOT DISTURB" (Jangan Mengganggu). Tentu saja, teman-teman dan keluarga kita bisa melihat tembok itu dengan jelas, karena tulisan tersebut melekat pada wajah kita. Dan kita juga menjadi pribadi yang tidak mau peduli dengan sekitar kita. "EGP! Tidak peduli! Saya juga sedang ada masalah!" Begitulah pembelaan yang sering kita lontarkan.

"Saya butuh dihibur!" atau "Saya jenuh, tetapi tidak ada yan peduli pada saya!" Pertanyaannya, bagaimana orang bisa mendekati kita di saat kita tetap memperlihatkan duri di punggung kita seperti landak yang siap menyerang? Dengan tembok-tembok yang bertuliskan "Do Not Disturb!"? Melihat wajah kita yang sedang stres, marah, tidak ada senyum, tentu mereka sudah ketakutan atau menjaga jarak.


Seringkali kita menuntut orang-orang untuk mengerti kondisi kita, perhatian dengan kita karena kita terlalu mengasihani diri sendiri ("Saya kan sedang ada masalah, hidup saya susah," dan sebagainya). Loh, memang yang punya masalah hanya kita sendiri? Semua orang pasti punya masalah.

Dan egoisnya manusia, di saat dia sedang mengalami masalah, di saat dia sedih, dia akan mengatakan, "Bagaimana saya bisa menghibur orang lain, sedangkan diri sayalah yang butuh dihibur?" atau "Bagaimana saya bisa berbagi, sedangkan saya sudah tidak punya apa-apa lagi?"

Beberapa hari yang lalu, saya merasa jenuh dan lelah sekali dengan rutinitas saya. Lalu, saya berpikir untuk me-nonaktifkan BBM saya. Tetapi, saya tidak melakukannya. Saat malam tiba, saya baru saja ingin beristirahat. Tiba-tiba, satu per satu teman saya mengirimkan BBM dan meminta waktu saya untuk mendengarkan curhatan mereka, ada yang merasa kesepian, ada yang merasa jenuh. Saya pun dengan sabar membaca BBM mereka, lalu, menarik nafas dalam-dalam, dan tersenyum, dan membalas BBM mereka dengan memberikan semangat kepada mereka.


Setelah itu, mereka mengucapkan terima kasih atas waktu dan semangat yang saya berikan kepada mereka. Mereka memberikan icon 'tersenyum'. Saya tidak membantu mereka menyelesaikan masalah, tetapi saya mencoba untuk menghibur mereka, bahwa segalanya akan baik-baik saja. Lalu apa yang terjadi? Saya yang tadinya juga merasa jenuh dan tidak semangat, seolah dikembalikan semangatnya dua kali lipat. Mereka mengucapkan terimakasih berkali-kali. Saya tidak merasa berbuat apa-apa, tidak membantu apa-apa. Saya hanya memberikan waktu untuk mendengarkan mereka. Terkadang, tanpa kita sadari, sekecil apapun yang kita lakukan untuk orang lain, itu sangat berarti bagi mereka.

Mungkin teman-teman juga pernah mengalami hal yang sama dengan pengalaman saya ini. Semoga kita selalu belajar untuk berbagi dalam kondisi apapun, karena apa yang kita bagikan akan dikembalikan kepada kita, bahkan dilipatgandakan.


Mark Twain mengatakan "The best way to cheer yourself is to try to cheer someone else up"

SUMBER: Rosita - andriewongso.com

Kisah Tukang Cukur yang Mempertanyakan Adanya Tuhan



Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya Tuhan itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ???” timpal si konsumen.

“Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, apa yang terjadi di jalanan itu menunjukkan bahwa Tuhan itu tidak ada? Katakan kepadaku, jika Tuhan itu ada, mengapa ada orang sakit??, mengapa ada anak terlantar??"

"Jika Tuhan ada, pastiah tidak akan ada orang sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan bagaimana Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi.”

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (mlungker-mlungker, istilah jawa-nya), kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata,” Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR.”

Si tukang cukur tidak terima,” Kamu kok bisa bilang begitu ??”.
“Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana,” Si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!” sanggah si tukang cukur.
”Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya”, jawab si tukang cukur membela diri.

“Cocok!” kata si konsumen menyetujui.” Itulah point utama-nya!.

Sama dengan Tuhan, Tuhan itu juga ada, tapi apa yang terjadi… orang-orang tidak mau datang kepada-Nya, dan tidak mau mencari-Nya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

SUMBER: dari milis motivasi

Senin, 18 Juli 2011

Kisah Katak dan Sumur Tua


Di sebuah kubangan, hiduplah tiga ekor katak muda. Semenjak dilahirkan, katak-katak muda tersebut tidak pernah pergi ke mana-mana. Bagi mereka, kubangan itulah yang menjadi pusat kehidupannya. Mereka makan, tidur dan bermain di kubangan tersebut.

Suatu hari, musim kemarau yang berkepanjangan muncul. Karena tak setetespun hujan turun, dan matahari bersinar terlampau terik, akhirnya kubangan tersebut kering kerontang. Airnya menguap tak bersisa, dan meninggalkan ketiga katak yang hampir lemas.

Salah satu katak kemudian berkata, "kalau kita tidak memberanikan diri pergi dan mencari sumber air lainnya, maka kita akan mati kelaparan dan kering di sini." Katak lainnya pun mengangguk setuju. Dan pergilah para katak mencari sumber air.

Tak jauh dari kubangan tempat tinggal mereka, berdirilah sebuah sumur yang tua. Airnya jernih dan tampak segar. "Hei, lihatlah, kita selamat!" sahut seekor katak. Ia pun mengajak saudara-saudaranya melompat ke dalam sumur tersebut. "Di sini kita akan tinggal, airnya jernih dan berlimpah, tentu kita akan selamat dan tak akan kekurangan lagi."

Seekor katak lainnya menolak, "tidak, aku tak mau lompat ke situ. Bayangkan saja kalau nanti sumur ini juga kering, bagaimana kita keluar dari sumur ini? Mending aku pergi ke danau dan mencari tempat aman di sana," katanya. Sang katak yang pertama kali menemukan sumur angkuh berkata, "buat apa kamu ke danau. Di situ banyak binatang lain dan buaya yang siap menyantap kita. Lebih baik aku mati di sini saja," katanya bersikeras. Ia pun melompat dan berenang-renang bahagia di dalam sumur.

Sementara dua katak lainnya memutuskan pergi ke danau. Di sana mereka berkumpul dengan keluarga katak, yang sudah tinggal lama. Buaya memang menjadi ancaman bagi mereka, namun ada saja cara untuk menghindar dan menemukan persembunyian yang aman.

Sedangkan katak keras kepala yang nekat melompat ke dalam sumur, mati setelah sumur tua juga ikut kekeringan.

Saat melakukan sesuatu, tentu ada saja resiko yang harus kita tempuh. Namun, kita juga harus bijaksana memilih resiko mana yang bisa dijadikan tantangan dan kita hadapi. Kelebihan dan kekurangan, hendaknya dipertimbangkan, agar ke depannya kita bisa sukses dan tidak terjebak pada kegagalan.


SUMBER:Agatha Yunita

Nilai Sebuah Senyuman Kita


Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.

Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.

Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.

Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.

Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.

Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak berguna sebelum di berikan pada orang lain.

Dan apabila pada menit terakhir kesibukan ... di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?

Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!

Senyum merupakan aktivitas dan ekspresi wajah. Kelihatannya mudah tapi sebagian orang susah. Susahnya di mana? pada saat senyum yang ikhlas. Dalam Islam senyum itu di nilai ibadah, d sisi sosial, dengan senyum , maka kita mampu membahagiakan orang lain. MArilah senyum seikhlasnya agar kita tidak tergolong manusia yang pelit

SUMBER: Abdul Karim Ismail

Kamis, 30 Juni 2011

MELEPASKAN 8 HAL DALAM HIDUP

1. Melepas tekanan
Lelah tidaknya Anda tergantung pada persepsi Anda. Apabila Anda tidak membersihkan pikiran, maka pikiran akan penuh debu. Setiap hari Anda akan menemui banyak kegiatan, sebagian bahagia, sebagian lagi tidak.
Semua peristiwa ini akan menetap di pikiran, melebur dan mengacaukan pikiran. Bila Anda menyimpan kenangan yang menyakitkan, Anda akan merasa sangat tertekan. Oleh karenanya, bersihkan pikiran Anda, biarkan hal-hal itu berlalu, singkirkan kenangan pahit, maka Anda akan memiliki banyak ruang untuk kebahagiaan.Ketidakbahagiaan merupakan akar penderitaan Anda.

2. Melepas kekhawatiran
Kebahagiaan sebenarnya cukup sederhana. Melatih tersenyum, bukan secara mekanis memasang ekspresi pada wajah Anda, tetapi berusaha keras untuk mengubah apa yang Anda rasakan di dalam. Belajar untuk menerima kenyataan dengan tenang; belajar bagaimana mengatakan kepada diri sendiri, “Saya akan mengikuti sifat alam.” Belajar bagaimana menghadapi krisis dengan jujur, memandang hidup dengan positif, melihat sisi terang dari segala sesuatu. Dengan demikian, secercah cahaya akan masuk ke dalam hati Anda dan menghalau kegelapan.Kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Hanya membiarkan diri Anda merasa bahagia.

3. Melepas pikiran ruwet
Hilangkan hal itu dari kamus Anda. Tidak semua orang bisa menjadi contoh teladan yang dikagumi semua orang, namun semua orang dapat memiliki pikiran yang besar. Pikiran yang besar dapat meredam rasa sakit dan kesedihan seseorang; dapat mengompensasi kekurangan Anda; memungkinkan Anda untuk melanjutkan perjalanan hidup tanpa rasa takut dan membantu menyadari bahwa pikiran Anda sendiri dapat melampaui gedung pencakar langit dan gunung tertinggi! Percaya pada diri sendiri, temukan relung sendiri dan Anda juga dapat memiliki kehidupan yang berharga.

4. Melepas rasa malas
Kerja keras dapat mengubah hidup seseorang. Jangan gelap mata, iri pada orang lain. Jika Anda dapat mencoba keras dan gigih, Anda juga bisa memilikinya. Karena ketika Anda berlatih hingga sempurna, itu adalah sebuah ketrampilan. Hanya untuk mengingatkan: memperbaiki diri sendiri, bahagia, sehat, dan bersikap baik, akan memungkinkan Anda untuk memiliki kehidupan yang indah.

5. Melepas sikap buruk
Jika ingin berhasil, berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Ganti sikap negatif Anda dengan positif. Ganti keacuhan dengan martabat, kemunafikan dengan ketulusan; pikiran sempit dengan toleransi, depresi dengan kebahagiaan, kemalasan dengan ketekunan, kerentanan dengan ketangguhan... selama Anda mau, Anda akan menjadi yang terbaik sepanjang hidup Anda.
Tidak ada yang bisa mempengaruhi hasil perjuangan Anda. Anda adalah satu-satunya yang bertanggung jawab. Meskipun tidak semua mimpi dapat menjadi kenyataan, mimpi indah dapat membawa keindahan pada hidup seseorang.

6. Melepas keluhan
Lebih baik bekerja keras daripada mengeluh. Semua kegagalan adalah dasar untuk sukses. Mengeluh dan menyerah adalah halangan yang mencegah datangnya keberhasilan. Menerima kegagalan dengan tenang adalah cara cerdas. Mengeluh tidak dapat mengubah kenyataan, hanya kerja keras yang bisa membawa kembali harapan. Emas murni selalu ada saatnya bersinar.
Banyak mukjizat dalam kehidupan dibuat oleh orang yang lahir dalam lingkungan yang tidak menyenangkan. Jangan khawatir pada hidup, dan jangan berpikir bahwa kehidupan memperlakukan Anda secara tidak adil. Pada kenyataannya, Anda diberikan porsi hidup yang sama dengan orang lain.

7. Melepas keraguan
Mengambil tindakan cepat. Setelah Anda memutuskan sesuatu, jangan ragu. Majulah ke tujuan Anda dan jangan menoleh ke belakang. Kesempatan muncul sekejab dan hanya kecepatan dan ketegasan yang dapat menangkapnya.
Mengambil tindakan cepat merupakan salah satu karakteristik orang sukses. Bila Anda tahu bahwa ide Anda baik, bertindaklah secepat Anda bisa, jika Anda melihat peluang yang baik, tangkaplah. Dengan demikian, Anda dijamin akan sukses.Beberapa orang harus Anda lupakan. Beberapa kejadian baik untuk mengintrospeksi diri Anda. Beberapa hal harus diurus. Beberapa hal tidak bisa menunggu, dan sekali keraguan timbul akan mengakibatkan penyesalan dalam hidup Anda. Hanya jika Anda dapat membiarkan hal-hal tersebut pergi ketika Anda harus melepasnya, Anda dapat memperoleh kebahagiaan yang benar-benar milik Anda dalam hidup ini.

8. Melepas prasangka
Ketika pikiran Anda luas, langit dan bumi akan menunjukkan ruang.
Toleransi adalah kebaikan. Bila Anda menolerir orang lain, Anda benar-benar membuat ruang bagi jiwa Anda. Hanya dalam dunia yang penuh toleransi, manusia dapat memainkan lagu kehidupan yang harmonis.
Jika tidak menginginkan prasangka, kita harus menciptakan masyarakat yang toleransi. Jika kita ingin menghilangkan prasangka, pertama-tama kita harus menyingkirkan pikiran sempit. Hanya dengan menyingkirkan prasangka jauh-jauh, seseorang dapat memiliki keharmonisan dengan diri sendiri, dengan orang lain dan masyarakat. Bukan hanya kita yang menginginkan kebahagiaan, tetapi juga teman dan saudara kita, dan bahkan orang asing. Kita ingin mereka semua merasakan kebahagiaan kita. Sukacita berbagi kegembiraan melampaui sukacita dalam memiliki.

SUMBER:epochtimes

Senin, 02 Mei 2011

Kisah Seekor Anak Anjing


Sebuah toko hewan peliharaan (pet shop) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak: "Dijual anak anjing." Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya, "Berapa harga anak anjing yang Anda jual itu?"

Pemilik toko menjawab, "Harganya berkisar antara 30 - 50 dolar."

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, "Wah. Aku hanya mempunyai 23,5 dolar. Hmmm, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang dijual?"

Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama, dari ruangan dalam toko, muncullah lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing tertinggal paling belakang.

Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling belakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, "Kenapa dengan anak anjing itu?" Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, "Aku beli anak anjing yang cacat itu."

Pemilik toko itu segera menjawab, "Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu! Tapi jika kamu ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu."

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata,"Aku tak mau Bapak memberikan anak anjing itu secara cuma-cuma padaku. Meski cacat, anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 23,5 dolar. Tetapi setiap hari akan akan mengangsur 0,5 dolar sampai lunas."

Tetapi penjual itu tetap menolak. Katanya, "Nak, kamu jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari dengan cepat. Dia juga tidak bisa melompat dan bermain sebagaimana anak anjing lainnya."

Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia melepas menarik ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu, tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, "Pak, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu memerlukan seseorang yang mau mengerti penderitaannya. "

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata haru menetes dar sudut matanya. Ia tersenyum dan berkata,"Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik kamu, Nak."

Kerabat Imelda....Nilai kemuliaan hidup tidak terletak pada status ataupun kelebihan yang kita miliki, melainkan pada apa yang kita lakukan berdasarkan pada hati nurani yang bisa mengerti dan menerima kekurangan.

Keindahan fisik bukanlah jaminan keindahan batin. Setuju kan?

dari: imeldafm