Sabtu, 23 Maret 2013

10 Orang Kaya yang Pernah Dipecat Sebelum Sukses

Kehilangan pekerjaan bisa jadi pengalaman paling berat yang Anda alami, tapi bukan berarti akhir dari sebuah karir. Bahkan, pengalaman beberapa orang terbukti kejadian buruk itu bisa menjadi awal bagi keberhasilan.

Seperti dikutip dari Sidney Morning Herald, 10 orang ini pernah dipecat dari tempat kerja sebelum akhirnya sukses dan meraup banyak harta kekayaan. Simak daftarnya di bawah ini:

1. Walt Disney


Pada tahun 1919, Walt Disney dipecat dari pekerjaannya di koran Kansas City Star. Menurut atasannya, "imajinasinya kurang dan tidak punya ide bagus." Kegagalannya tidak berhenti sampai di situ, Disney lalu mendirikan Laugh-O-Gram, studio animasi yang berujung bangkrut. Akhirnya, ia memilih masuk ke area yang lebih menguntungkan, Hollywood. Ia bersama adiknya pindah ke California dan mulai memproduksi serial kartun populer.


2. JK Rowling 


JK Rowling pernah bekerja sebagai sekretaris di kantor Amnesti Internasional London sambil bermimpi menjadi seorang penulis. Secara diam-diam ia menulis cerita di komputer kantornya, ceritanya mengenai bocah penyihir bernama Harry Potter. 

Lama-lama atasannya sudah jengah karena kelakuan Rowling yang lebih niat menulis cerita daripada bekerja. Setelah dipecat, Rowling sempat bertahan hidup menggunakan pesangon yang ia terima. Kini, ia menjadi milyuner dan salah satu penulis cerita paling sukses di dunia.


3. Michael Bloomberg 


Walikota New York Michael Bloomberg pernah bekerja di salah satu perusahaan investasi yang pada tahun 1998 dibeli oleh sebuah perusahan yang nantinya akan menjadi Citigroup. Bloomberg dinyatakan tak lagi diperlukan dan akhirnya dipecat dan diberi pesangon.

Ia menggunakan uang tersebut untuk membangun perusahaan investasinya sendiri. Saat ini, ia merupakan orang terkaya nomor 18 di Amerika Serikat (AS) dan menjadi walikota di salah satu kota terbesar di dunia.


4. Anna Wintour 


Editor Vogue, Anna Wintour, memulai karirnya sebagai penulis fesyen pemula di majalah Harper's Bazaar. Dia banyak melahirkan tulisan-tulisan yang inovatif, tapi sayang, editornya, Tony Mazalla, menilai tulisannya masih kurang layak. Sehingga, setelah 9 bulan ia pun dipecat.

Dipecat dari pekerjaan merupakan pengalaman yang luar biasanya, menurutnya. Tragedi itu juga tidak membuatnya putus asa.

"Saya merekomendasikan anda semua punya pengalaman dipecat," katanya kepada para juniornya. Selepas dari Harper, ia menjadi editor fesyen di Viva.


5. Madonna 


Setelah drop out (DO) dari universitas dan pindah ke New York, Madonna sempat mengalami krisis finansial yang berkepanjangan. Saking butuh uang, ia sempat bekerja di Dunkin' Donuts yang terletak di wilayah Times Square. 

Itu pun tidak bertahan lama. Setelah tak sengaja menumpahkan selai jeli ke seorang pelanggan, Madonna langsung dipecat oleh managernya. Diva tahun 80-an itu pun sempat berpindah-pindah dari satu restoran cepat saji ke lainnya sebelumnya memulai karir musiknya di 1979.


6. Oprah Winfrey 


Reporter berita malam Oprah Winfrey selalu terbawa suasana ketika melaporkan beritanya. Sang Produser WJZ-TV memutuskan untuk memberhentikan Oprah dari tugasnya. Oprah diberi pilihan untuk tetap bekerja di stasiun televisi itu tapi tak lagi membawakan berita.

Meski sakit hati dan hanya bisa membawakan acara televisi biasa saja, ia tetap bertahan dan terus berusahaa yang terbaik. Kesedihannya tak bertahan lama karena acara televisinya mulai diminati masyarakat dan akhirnya bisa sukses seperti sekarang.


7. Jerry Seinfeld 


Jerry punya peran kecil di acara komedi Benson, tetapi produsernya tidak menyukai cara Jerry memainkan peran tersebut. Ia pun dipecat setelah hanya tiga episode. Sayangnya, tidak pernah ada yang memberi tahu Jerry bahwa ia sudah dipecat. Sampai suatu hari ia datang ke lokasi syuting dan menemukan tidak ada lagi dialog yang harus ia bawakan dalam naskah.

Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke Klub Komedi. Setelah tampil satu kali, salah seorang pencari bakat ternyata menjadi penontong di klub tersebut. Jerry pun mendapat tawaran untuk membuat sitkom sendiri yang berujung sukses.


8. Truman Capote 


Truman Capote DO dari SMA untuk menjadi tukang foto kopi di majalah New Yorker. Impian dalam hidupnya adalah bekerja di majalah bergengsi yang dikenal luas. Dua tahun kemudian, ia menonton acara baca puisi oleh sastrawan terkenal Robert Frost. 

Karena sakit demam, Capote terpaksa pergi di tengah-tengah acara tersebut. Merasa terhina atas tindakan Capote, Frost menyelidiki sampai ke tempat kerjanya dan meminta ia segera dipecat.

Pemecatan itu tidak membuat ia putus asa. Secara perlahan ia mulai mengirimkan tulisan-tulisan ke beberapa majalah seperti Harper's Bazaar dan and Mademoiselle. Beberapa tahun kemudian, ia meluncurkan novel perdananya.


9. Robert Redford 


Semasa remaja, Robert Redford adalah seorang buruh dengan keahlian rendah di pabrik Standard Oil. Ketika supervisor menemukan ia sedang tertidur di jam kerja, Redford tidak dipecatm tapi dipindah ke divisi lain. Tak banyak berubah, meski beda divisi kelakuannya tetap sama.

Setelah memecahkan beberapa botol di pabrik tersebut, ia pun akhirnya dipecat. Menganggur membuatnya punya banyak waktu untuk mengejar mimpinya. Ia masuk ke universitas Kolorado sebelum akhirnya pindah ke New York dan menjadi aktor terkenal.


10. Elvis Presley


Elvis mungkin saja menjadi raja rock 'n' roll, tapi kesuksesannya itu merupakan buah dari beberapa kegagalan di masa lalu. Setelah satu pertunjukkan di Grand Ole Opry, Nashville, manajer konser menyuruhnya pulang ke Memphis dan kembali fokus di karir lamnya, yaitu supir truk. 

Untungnya, dia tidak menuruti permintaan si menajer tersebut. Pantang menyerah, Elvis tak berhenti melakukan banyak pertunjukkan di area tersebut sampai bisa ikut tur bersama Hank Snow, salah satu musisi terkenal di industri musik country.

sumber kompasiana

Jumat, 08 Maret 2013

4 Cara Mengatur Ide-Ide Baru untuk Menciptakan Sebuah Inovasi

Light Bulb Inovasi
Sebuah perusahaan atau bisnis harus menciptakan sebuah inovasi agar bisa berkembang dan bersaing dengan kompetitor lain. Maka dari itu diperlukan ide-ide baru yang berguna untuk menciptakan inovasi tersebut. Kadang sebuah ide dapat datang dari mana saja, bisa dari karyawan, pelanggan, vendor atau bahkan dari orang yang tidak anda kenal.
Karena banyaknya sumber ide ini, anda mungkin akan kesulitan mengatur ide-ide ini dan mereka akan terbuang secara percuma dan anda pun sulit untuk menciptakan inovasi baru.
Untuk itu maka anda sebagai seorang pemimpin dalam perusahaan atau bisnis yang anda miliki diharuskan mampu untuk mengatur semua ide dan feedback yang diberikan orang-orang dan memilih ide mana yang memiliki prioritas penting untuk diciptakan menjadi sebuah inovasi. Berikut ini ada 4 tips atau cara untuk membantu anda untuk mengatur ide-ide tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah inovasi:

1. Kumpulkan ide-ide baru dalam sebuah tempat khusus

Usahakan anda memiliki suatu tempat khusus yang digunakan untuk membagikan dan juga mendiskusikan ide tersebut bersama tim anda. Anda mungkin dapat menggunakan beberapa aplikasi management untuk mengumpulkan ide tersebut agar dapat dengan mudah ditemukan dan diingat kembali.
Jangan lupa diskusikan ide tersebut dan bagikan bersama karyawan atau orang terdekat anda sehingga anda dapat menerima pendapat lain mengenai ide tersebut. Dengan cara ini, anda dapat mengetahui sisi positif dan negatif dari ide-ide baru tersebut, karena hal ini sangat diperlukan untuk membuat prioritas ide mana yang sangat penting untuk dilaksanakan.

2. Buatlah label untuk mengelompokan dan mengklasifikasikan ide-ide baru tersebut.

Ini merupakan hal yang penting. Pastikan anda mengatur ide-ide yang masuk ini kedalam beberapa kelompok, misalnya anda mendapat feedback dari pelanggan anda mengenai bagian costumer service maka masukan ide tersebut dalam kategori costumer service atau karyawan anda yang mempunyai ide baru untuk bagian operasional maka masukan ide tersebut dalam kategori operasional.
Mengapa hal ini penting? Karena dengan mengatur dan mengkategorikan ide yang masuk dapat mencegah ide-ide tersebut bercampur dan akan sulit untuk anda menentukan ide mana yang menjadi prioritas utama anda. Cara ini juga membuat sebuah rangka untuk orang-orang untuk berpikir tentang gagasan dan inovasi baru untuk perusahaan mereka.

3. Pilih seseorang untuk bertanggung jawab dengan ide yang mereka berikan.

Buatlah mereka menjadi bos dari ide mereka sendiri dan berikan kepercayaan kepada mereka untuk mengubah ide tersebut menjadi sebuah inovasi pada perusahaan anda.
Selain dapat memudahkan anda untuk menangani ide-ide yang masuk, cara ini juga dapat membuat karyawan anda menjadi bangga dan semangat untuk membuat ide tersebut menjadi kenyataan.
Karyawan anda juga akan merasakan bahwa mereka memberikan pengaruh besar ditempat mereka bekerja, tentunya ini menambahkan loyalitas mereka kepada anda. Tapi  jangan biarkan mereka mengembangkan ide mereka sendirian, bantu mereka dengan memberikan saran anda dan ajak juga karyawan lain untuk memberikan masukan mereka.

4. Buatlah prioritas dari ide-ide anda.

Ajak tim anda untuk berdiskusi dan memberikan pendapat mereka ide mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Beberapa ide mungkin saja memiliki peran besar untuk mengubah perusahaan anda menjadi lebih baik, dan pastikan ide tersebut berada menjadi prioritas utama anda.
Pastikan setiap keputusan yang anda lakukan telah mendapat persetujuan dari semua anggota tim anda agar mereka tahu dan membantu anda untuk mengembankan ide tersebut. Bagaimana? Sudah siap untuk mengumpulkan ide-ide baru dan mengubahnya menjadi inovasi?
Source: Entrepreneur / Image courtesy of snuggles/Flickr
jakarta fail